Di negara jepang, sarana transportasinya sudah sangat maju, terutama sarana keretanya. Nah.. silahkan googling bahwa mayoritas warga di jepang lebih memilih kereta dari pada dengan transportasi darat.
Di indonesia? hmm… walau keretanya masih belum semaju di jepang, namun sarana transportasi ini masih sangat diandalkan. Mari kita tinjau salah satu Kota besar, Jakarta. Membludaknya pengguna transportasi kereta sudah menjadikan pilihan utama, kenapa ?
Kereta jelas relatif tepat waktu dan tidak macet. Lalu bagaimana dengan transportasi darat ? Jalan tol pun ke depannya belum bisa diandalkan secara maksimal.
Di Jakarta, jalan tol pun kerap dirasakan macet setiap hari, terutama pagi dan sore. Bagaimana dengan Bandung ? Walaupun belum dikategorikan macet, tetapi sepanjang pemantauan IPBblog, Kepadatan tol sering terjadi di pintu keluar tol, yaitu Pateur dan Padalarang. Bagi yang sudah sering lewat pasteur, bisa share di sini, berapa lama antrian agar lepas dari lampu merah tol pasteur ?
Tapi jangan khawatir, IPBblog pernah baca disebah surat kabar, tetapi sampai saat ini belum ketemu artikel tentang rencana pembangunan di pintu keluar tol pasteur.
Ok, kita kembali ke kereta. Sebagai gambaran, banyak masyarakat di Jakarta yang membeli rumah di perumahan yang dekat dengan stasiun-stasiun area JABODETABEK, terutama jalur yang ke arah bogor. Maka tak sulit menemukan iklan-iklan perumahan yang menjelaskan fasilitasnya, yaitu dekat dengan stasiun tertentu. Ditambah lagi, di setiap stasiun tersebut sudah dilengkapi dengan sarana penitipan motor. Tak hanya di di stasiun, di dekat pintu tol pun, sudah menjamur tempat penitipan-penitipan motor.
Bagaimana dengan Bandung ? patut juga dipertimbangkan sarana transportasi kereta. Pasalnya, pemerintah akan membangun dan mengembangkan transportasi ini, silahkan baca di :
http://www.bisnis.com/m/pengerjaan-kereta-api-lintas-perkotaan-bandung-akhir-2013
Bahkan hal tersebut ditunjang oleh investor dari perancis yang ingin menanamkan modalnya di bandung raya, silahkan baca di :
http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/investor-perancis-investasi-angkutan-ka-di-bandung-us170-juta
So.. silahkan pertimbangkan kemudahan tersebut. Macetnya kota bandung bisa membuat kita lelah dan stress.. mungkin bisa diredam dengan duduk tenang di dalam kereta hingga tiba di stasiun tujuan.
Sebagai informasi tambahan, jika tidak salah, jarak tempuh antara stasiun Rancaekek-Bandung PP, sekitar 30-40 menit. Bahkan Padalarang-Bandung PP, lebih cepat, yaitu sekitar 20-30 menit.
Silahkan berburu rumah, jika sudah dapat kabari IPBblog ya… dan bisa diskusi di komentar di bawah
*sepur_nomo
thanks buat informasinya
dan ditunggu info selanjutnya… 🙂
Prospek sudah pasti pak. Karena akan ada kemudahan akses tol dan stasiun kereta.
Contohnya bekasi, dahulu rumah orang tua saya sepi, dikelilingi sawah. Sekarang, bekasi sudah maju, harga sudah selangit, karena ada 2 pintu tol di bekasi. Akses ke Industri juga menjadikan pilihan orang2 mencari rumah di bekasi.
Untuk Rancaekek, karena juga sudah daerah sekitar industri, pasti org2 butuh hunian, maka dibangunlah kelengkapan sarana dan fasilitas transportasinya. Hanya saja tergantu minat pak, apakah bukan masalah jika dekat daerah industri ? namun sarana dan prasarananya lengkap. Atau daerah yg agak sejuk, di pegunungan sekitar cileunyi ?, yg juga dekat akses tol dan bisa ke stasiun rancaekek dengan relatif dekat.
Oh iya pak, nanti saya kabari lagi, saya masih menunggu informasi dari 1 developer lainnya, semoga bisa saya update di blog ini.
terima kasih atas kunjungannya
untuk perumahan di sekitaran rancaekek bandung, berarti prospek kedepanya menjanjikan ya?