Beberapa tahun yang lalu sempat dikabarkan bahwa Perancis tertarik untuk mengembangkan transportasi umum kereta di Bandung Raya (klik artikel : Perancis Bantu Pengembangan Jalur KA Padalarang-Rancaekek). Padahal kereta merupakan transportasi umum anti macet yang paling ekonomis.

Hingga saat ini pemerintah cenderung memprioritaskan jalan tol, padahal hadirnya jalan tol hingga saat ini belum efektif menjadi solusi kemacetan di Bandung Raya yang setiap tahunnya selalu bertambah tingkat kemacetannya. Hal ini dikarenakan transportasi umum di Bandung Raya belum efektif dan efisien.
Yang penulis ketahui, transportasi umum lokal di Bandung Raya, baru ada 6 trayek yang memanfaatkan jalan tol, yaitu :
- Bus Trans Metro Pasundan Alun-Alun Bandung – Kota Baru Parahyangan (Padalarang) ; jalan tol Pasteur – Padalarang,
- Bus Trans Metro Pasundan Elang – Jatinangor ; jalan tol M. Toha – Cileunyi,
- Bus Trans Metro Pasundan Dipatiukur – Jatinangor ; jalan tol M. Toha – Cileunyi,
- Bus Trans Metro Pasundan Leuwipanjang – Soreang ; jalan tol Pasir Koja – Soreang,
- Bus Madona Leuwipanjang – Sindangkerta, jalan tol Pasir Koja – Padalarang,
- Travel Arnes Baltos – Soreang ; jalan tol Pasteur – Soreang.
Tapi semua itu masih menyisakan banyak permasalahan di lapangan, seperti ruwetnya jalur transportasi angkot di Bandung Raya, sehingga banyak mendatangkan protes kepada Trans Metro Pasundan di saat awal pengoperasiannya dari pihak angkot.
Nah kembali ke kereta Bandung Raya. Harapan penulis, dari rencana pengembangan jalur kereta di Bandung Raya (entah dilanjutkan atau tidak) diharapkan meniru konsep jalur yang sudah lama dikembangkan di Jadebotabek, terutama jalur Jakarta – Bogor yang jalurnya tidak bersatu dengan kereta jarak jauh.
- Kereta Jakarta – Bogor dengan frekuensi kedatangan / keberangkatannya bisa mencapai 8 rangkaian kereta dalam 1 jam.
- Sedangkan kereta lokal Bandung Raya saat ini, frekuensi kedatangan / keberangkatannya rata-rata 1 rangkaian kereta dalam 1 jam.
Terakhir, jika pemerintah memprioritaskan pengembangan jalan tol maka rakyat akan terpancing untuk membeli kendaraan pribadi yang berpotensi menambah kemacetan di pusat Kota Bandung.
Namun jika pemerintah mengembangkan jalur kereta lokal Bandung Raya dengan menambah jalur yang dapat diakses serta dengan frekuensi rangkaian kereta yang semakin banyak maka rakyat akan termotivasi menggunakan transportasi umum kereta yang murah, cepat dan efektif.
Namun jika pemerintah tetap kekeuh memprioritaskan pengembangan jalan tol maka selayaknya pemerintah menambah trayek-trayek bus Trans Metro Pasundan yang mampu menjangkau seluruh wilayah di Bandung Raya.
sepur_nomo
14/07/2023
23:36